waktu itu di gunung sumbing

malem ini kerasa sepii bgt ni rumah... ,, Badan lemes,,laper,,bokek,campur aduk dah rasanya.,(lemah sahwat) gg ad gairah bgt dah malem ini..

Dari pda makin jadii..ane buka blog n coba posting aja deh cerita pendakian ane..hehe...(Sbnerna dr kmren sie pgn ane share,, tp lum ada wktu aja....sok sebuk)

Ya udah sob disimak aja cerita na ......

Hari itu hari minggu entah tanggal berapa,ane lupa pastinya....ane bersama seorang teman berencana hiking ke puncak Sumbing.

Sekedar informasi sumbing adalah gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api Indonesia dengan ketinggian puncak 3.371 mdpl. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kab magelang dan sisanya berada dalam Kab. Wonosobo di sisi barat, Kab temanggung di sisi utara dan timur.



Setelah packing dan semua persiapan yang cukup, dengan niat dan semangat tinggi kami pun berangkat. Kami memilih pendakian lewat jalur garung, memang jalur inilah yang paling populer dibanding dari Kaliangkrik, Magelang atau cepit temanggung..

Perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam sebelum akhirnya kami tiba di dsun garung kec kalikajar wonosobo..Disini kami beristirahat sebentar untuk mengisi perut setelah itu perjalanan dilanjutkan lagi.

Setelah 10 mnit perjalanan yang cukup melelahkan akhirnya kami pun sampai di basecamp garung.

Banyak orang yang kami jumpai disini..rata 2 mereka pendaki yg baru turun..hanya sedikit pendaki yang mau nanjak. Disini kami beristirahat sekedar memulihkan tenaga, sambil minum kopi sambil ngobrol ngalor ngidul dengan pendaki lain. Kami juga mempersiapkan bekal guna keperluan kami nanti.

Setelah semua persiapan dirasa cukup, petualangan pun di mulai.

Selepas isya kami mulai mendaki. Pelan tapi pasti, jalan terjal berliku dan puluhan tanjakan satu per satu kami lalui. Rasa dingin dan kabut tebal serasa bukan tantangan.setapak demi setapak sampai pada akhirnya sekitar pukul 23.00 kami tiba di pasar setan (pestan)..

Pestan adalah sebuah rlahan datar yang menjadi pos pendakian dan merupakan tempat favorit bagi pendaki untuk berkemah dan beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak.Banyak mitos dan cerita yang berkembang disini, bahwa tempat itu adalah sentralnya mahluk halus penunggu gunung. salah satunya nini pelet kali.
Konon katanya setiap malam Jumat akan ada fenomena aneh terdengar kegaduhan mirip pasar. Suara alunan gamelan dan gending (musik/lagu) Jawa akan terdengar, lalu disusul dengan keriuhan pasar.
Kami sendiri sebagai pendaki, hampir tak pernah memikirkan hal seperti itu, kecuali pendaki merangkap pemburu hantu.hehe... Akan tetapi sebagai manusia kita cukup menghormati mitos tersebut yang sangat dipercaya penduduk sekitar.

Kami tidak beristirahat disini.. Kami melanjutkan perjalanan menuju pos terahir Watu kotak.. Tepat pukul01.00 kami tiba Pos Watu kotak ini..pos awatu kotak berada dibawah batu besar dan cukup buat mendirikan 3 sampai 4 tenda..disini menggelar tenda di dekat batu untuk mengantisipasi datangnya badai, memasak dan ngupi kemudian ngorok.

08.00 Kami bangun, sarapan dan mulai mendaki lagi. Malas rasanya untuk bangkit karena tubuhku masih terasa dingin. Sebenarnya dari sini puncak Merapi sudah kelihatan, meski begitu masih 1-2 jam lagi untuk mencapainya, Semua bekal kami tinggal kecuali air dan sedikit cemilan

Perlahan kami mulai mendaki, Rute dari watu kotak menuju puncak memang lebih sulit, perlu bantuan kedua tangan untuk merambat diantara bebatuan. Kami berjalan zig- zag dan bergantian, malah kadang kami mencari rute sendiri-sendiri, Kami harus extra hati-hati karena perjalanan menuju puncak banyak terdapat batu-batu lepas yang sangat berbahaya jika longsor. Di karenakan batu pijakan pendaki diatas bisa mengenai pendaki dibawahnya.. Sebelum sampai ke puncak sejati kami melewati puncak kawah.. Setelah turun melewati kawah mati akhirnya kami sampai dipuncak sejati. Kami langsung terkapar diatas batu, tak lupa kami berfoto ria dipuncak RAJAWALI. Cukup lama kami disini,

Setelah puas dipuncak, pukul 13.00 kami turun. Rute menurun sebenarnya lebih mudah tapi harus lebih extra hati-hati lagi, teknik terbaik adalah menjejakan bagian tumit sambil menjaga keseimbangan tubuh. Saat itu cuaca bener-bener extreme,panas begitu menyengat dengan sesekali datang kabut tebal.

Sekitar 1 jam kami sudah sampai di watu kotak, kami langsung berkemas karena langit tiba-tiba saja mendung. Baru beberapa menit berjalan akhirnya hujan turun dengan deras disertai petir geledek dan kroni-kroninya saling bersautan. Jalan setapak yang tadinya kering kini jadi aliran air yang deras. Hujan terus saja turun dan Kami basah kuyup, menggigil kedinginan,

Perjalanan tinggal 1 jam waktu normal tapi rasanya ane udah tidak kuat lagi dengan sisa tenaga yang ada ane terseok-seok sambil pegangan apa saja...begitu pula temenku..Benar-bebar situasi yang busuk, kalau tidak inget ane ini cowok pasti sudah nangis guling2..

Akhirnya pas adzan isya kami tiba di basecamp.. tidak ada pakaian kering, semua basah karena hujan. Kami beristirahat, makan, ngopi di warung yang kebetulan masih buka sambil mengeringkan badan. 1 jam lebih kami disitu setelah bercerita ngalor ngidul sambil membahas masalah tadi,.

Dan akhirnya sampai dirumah sang petualang gembel ini pun tumbang...

"Walau panas menyengat hujan badai sesulit apapun rutenya, bagaimanapun juga Sumbing adalah gunung yang layak di rindukan"

0 Response to "waktu itu di gunung sumbing"

Posting Komentar