Gunung Merbabu di Jawa Tengah
menjadi salah satu gunung berapi yang banyak didaki. Ada banyak jalur
pendakian yang bisa dilewati, seperti jalur Selo. Jalur ini menawarkan
pemandangan yang sungguh indah!
Gunung Merbabu adalah salah satu gunung yang menjadi favorit di kalangan pendaki karena pemandangan menawan yang tersaji di sepanjang jalur hingga ke puncak. Khususnya jika melewati Jalur Selo.
Berbekal dari rasa ingin melihatnya dari dekat membuat saya bersama teman memutuskan untuk mendaki Gunung Merbabu melalui Jalur Selo. Titik awal pendakian melalui Jalur Selo adalah di Tarubatang, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
Di sini terdapat 3 basecamp yang biasa dijadikan tempat pendaftaran sekaligus istirahat bagi para pendaki. Pada waktu itu, basecamp yang saya tuju adalah milik Pak Bari.
Awalnya, jalur masih berupa jalan yang datar namun diselingi dengan beberapa tanjakan yang tidak begitu curam. Setelah 40 menit berjalan, sampailah kami di Pos 1 atau Pos Dok Malang.
Pos ini tidak begitu luas. Hanya bisa untuk mendirikan paling banyak 3 tenda untuk 4 orang. Beranjak dari Pos 1 menuju Pos 2 saya dihadapkan oleh tanjakan curam bernama Tikungan Macan. Sekitar 40 menit dari Pos 1 sampailah saya di Pos 2.
Lanjut dari Pos 2 menuju Pos 3, pepohonan sudah tak rimbun lagi. Jalur ini didominasi oleh tumbuhan berduri. Jadi harus berhati-hati, apalagi jalur terus menanjak.
Sekitar 60 menit berjalan, kami tiba di Pos 3 atau Watu Tulis. Dari sini menuju Pos 4 atau Sabana 1 adalah trek yang paling sulit. Dibutuhkan fisik dan mental yang prima untuk bisa sampai ke sana.
Pos 4 atau Sabana 1 adalah tempat yang begitu luas. Di sini pendaki bisa mendirikan puluhan tenda. Pemandangannya pun menakjubkan. Gunung Merapi terlihat dengan sangat jelas.
Namun, jika ingin lebih dekat lagi ke puncak, bisa melanjutkan perjalanan ke Pos 5 atau Sabana 2 dengan waktu tempuh skeitar 40 menit. Kami pun menuju ke sana.
Ketika sampai, kami kemudian istirahat karena besoknya akan lanjut ke puncak Gunung merbabu. Pukul 04.00 kami bersiap menuju puncak. Dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk sampai Puncak Merbabu.
Gunung Merbabu memiliki 7 puncak namun yang terkenal dan biasa dituju oleh para pendaki ada 3, yaitu Puncak Kenteng Songo, Puncak Syarif, dan Puncak Triangulasi yang merupakan titik tertinggi Gunung Merbabu.
Karena sempat dihadang badai, kami baru sampai di puncak jam 06.00. Matahari seperti enggan bersinar karena terhalang kabut. Gunung Merapi yang kemarin kami lihat jelas pun tidak nampak.
Kami menunggu 2 jam hingga akhirnya kabut berkurang lalu matahari mulai muncul memberikan sinar hangatnya. Sekitar 1 jam kami menikmati keindahan Gunung Merbabu dari puncak. Lalu kami putuskan untuk turun ke Sabana 2.
Kemudian kami membongkar tenda dan merapikan kembali barang bawaan. Akhirnya kami pun turun menuju basecamp Selo. Kira-kira perjalanan turun kami hanya menghabiskan waktu 3 jam saja.
Gunung Merbabu adalah salah satu gunung yang menjadi favorit di kalangan pendaki karena pemandangan menawan yang tersaji di sepanjang jalur hingga ke puncak. Khususnya jika melewati Jalur Selo.
Berbekal dari rasa ingin melihatnya dari dekat membuat saya bersama teman memutuskan untuk mendaki Gunung Merbabu melalui Jalur Selo. Titik awal pendakian melalui Jalur Selo adalah di Tarubatang, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
Di sini terdapat 3 basecamp yang biasa dijadikan tempat pendaftaran sekaligus istirahat bagi para pendaki. Pada waktu itu, basecamp yang saya tuju adalah milik Pak Bari.
Awalnya, jalur masih berupa jalan yang datar namun diselingi dengan beberapa tanjakan yang tidak begitu curam. Setelah 40 menit berjalan, sampailah kami di Pos 1 atau Pos Dok Malang.
Pos ini tidak begitu luas. Hanya bisa untuk mendirikan paling banyak 3 tenda untuk 4 orang. Beranjak dari Pos 1 menuju Pos 2 saya dihadapkan oleh tanjakan curam bernama Tikungan Macan. Sekitar 40 menit dari Pos 1 sampailah saya di Pos 2.
Lanjut dari Pos 2 menuju Pos 3, pepohonan sudah tak rimbun lagi. Jalur ini didominasi oleh tumbuhan berduri. Jadi harus berhati-hati, apalagi jalur terus menanjak.
Sekitar 60 menit berjalan, kami tiba di Pos 3 atau Watu Tulis. Dari sini menuju Pos 4 atau Sabana 1 adalah trek yang paling sulit. Dibutuhkan fisik dan mental yang prima untuk bisa sampai ke sana.
Pos 4 atau Sabana 1 adalah tempat yang begitu luas. Di sini pendaki bisa mendirikan puluhan tenda. Pemandangannya pun menakjubkan. Gunung Merapi terlihat dengan sangat jelas.
Namun, jika ingin lebih dekat lagi ke puncak, bisa melanjutkan perjalanan ke Pos 5 atau Sabana 2 dengan waktu tempuh skeitar 40 menit. Kami pun menuju ke sana.
Ketika sampai, kami kemudian istirahat karena besoknya akan lanjut ke puncak Gunung merbabu. Pukul 04.00 kami bersiap menuju puncak. Dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk sampai Puncak Merbabu.
Gunung Merbabu memiliki 7 puncak namun yang terkenal dan biasa dituju oleh para pendaki ada 3, yaitu Puncak Kenteng Songo, Puncak Syarif, dan Puncak Triangulasi yang merupakan titik tertinggi Gunung Merbabu.
Karena sempat dihadang badai, kami baru sampai di puncak jam 06.00. Matahari seperti enggan bersinar karena terhalang kabut. Gunung Merapi yang kemarin kami lihat jelas pun tidak nampak.
Kami menunggu 2 jam hingga akhirnya kabut berkurang lalu matahari mulai muncul memberikan sinar hangatnya. Sekitar 1 jam kami menikmati keindahan Gunung Merbabu dari puncak. Lalu kami putuskan untuk turun ke Sabana 2.
Kemudian kami membongkar tenda dan merapikan kembali barang bawaan. Akhirnya kami pun turun menuju basecamp Selo. Kira-kira perjalanan turun kami hanya menghabiskan waktu 3 jam saja.
0 Response to "MERBABU"
Posting Komentar